Surabaya masih seperti dulu, panas menyengat. Kota ini menyimpan kenangan manis buatku, kenangan yang tak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Di kota Surabaya inilah pertemuanku dengan Kapten Bhirawa bermula. Pertemuan tak sengaja yang akhirnya menghantarkan kami ke pelaminan. Kapten Bhirawa adalah sosok yang begitu kucintai, berperawakan tinggi tegap, disiplin, pekerja keras, sabar dan berhati lembut. Aku tak menyangka sama sekali bahwa dibalik kedisiplinannya, Kapten Bhirawa bisa bersikap romantis juga.
Rini, banyak orang bilang, bahwa kau beruntung memiliki suami seorang kapten. Tapi mereka salah. Akulah yang beruntung memilikimu. Tak akan ada seorang wanita pun yang bisa menggantikanmu. Hidup bersamamu membuat hatiku terasa begitu nyaman dan damai. Hadiah semahal apapun tak akan pantas kuberikan untukmu, untuk seorang wanita yang lembut hati dan paling bisa memahamiku. Hanya cinta tulusku ini yang bisa kuberikan untukmu. Aku mencintaimu sekarang dan sampai maut memisahkan kita. Suamimu : Bhirawa ..
Surat cinta itu kutemukan dalam saku baju suamiku saat aku akan mencucinya. Surat cinta yang sampai sekarang kusimpan rapi dalam lemari bajuku. Surat yang setiap malam kubaca ulang untuk menyalurkan kerinduanku yang meluap. Surat yang tulisannya mulai buram terkena tetesan air mataku setiap malam. Surat cinta terakhir yang kuterima, karena kecelakaan pesawat terbang sudah merenggutmu dariku. Ah, padahal di hari yang sama, saat itu, aku ingin menyampaikan kabar bahagia, bahwa sudah ada buah cinta kita dalam rahimku.
“Bu, Ibu kenapa?” suara kecil disampingku membuyarkan semua kenangan tentang suamiku. Kuusap air mata yang meleleh di pipiku, dan kupeluk erat gadis kecil disampingku. Gadis kecilku yang cantik, buah cintaku dengan suamiku, harta paling berharga yang akan kujaga seumur hidupku.
Cerita ini diikutsertakan pada Flash Fiction Writing Contest : Senandung Cinta
kereeen Mbak, tapi sad ending yak,, hiikkss..
iya, sad ending ini ..
aku suka sad endinggg suka sekali
ahh mak Hana sukanya yang sedih-sedih ..
Sedih banget jadi istri Kapten… ;( hiks,
ini hanya fiksi mbak, siapa tahu jadi istri kapten menyenangkan #eh
Hiks, sedih 🙁 tapi romantis banget
Yang romantis kapten Bhirawanya ya mbak 🙂
Hiks…sediiiiiihhhh *nyari tissu*
sodorin tissue buat Orin ..
Sediih, hiks, hiks…
hiks hiks ..
ini knp tetiba Kapten Bhirawa menjadi almarhum
sedih 🙁
Kapten Bhirawa meninggal karena kecelakaan pesawat terbang. Kalimatnya ada di paragraph ke 3 ..
Terima kasih pak dhe ..
makasih mbak 🙂
Makasih sudah berkunjung ke blog ini mbak 🙂
Endingnya itu loohh..
hiks…
sukses ya ngontesnya 😀
Makasih Nchie 🙂
mbaaaaaaaaaa ceritanya sedih tapi keren, aku suka..moga menang ya 🙂
amin … makasih mbak Meutia 🙂
jleb! ikutan sedih dan nangis … semoga hanya cerita dan nantinya amit2 jadi nyata >.<
iya smoga nggak terjadi di kenyataan, kasihan keluarga yg ditinggalkan ..
hiks..sad ending ya mba… 🙁
iya ..