“Kak, jalanan rame sekali, banyak arak-arakan sepeda motor.”
“Iya, Dik. Kan besok sudah tahun baru. Orang-orang juga biasanya begadang, mengadakan pesta tahun baru. ”
“Andai kita bisa merayakan tahun baru dengan makan enak ya, Kak.”
“Dik, bisa makan nasi dengan kerupuk saja sudah beryukur. Jangan berharap lebih.”
“Aku kan cuma berharap, Kak. Masa nggak boleh?”
“Kita berdoa saja, semoga di tahun yang baru nanti, kita mendapat rejeki lebih.”
Sang kakak memeluk erat adiknya. Mereka menatap langit malam yang penuh dengan kerlip bintang. Berharap mendapat rejeki lebih banyak di tahun yang baru.
***
Hari masih sangat pagi ketika kakak dan adik itu menyusuri jalan yang sepi …
“Kak, banyak sampah di jalanan. Eh… itu apa ya, Kak?”
Si adik berlari menuju ke suatu benda yang tergeletak di tanah dan memungutnya. Bentuknya seperti corong, satu ujungnya sempit dan tambah melebar di ujung satunya, berhiaskan rumbai beraneka warna.
“Coba masukkan sedikit ujung yang sempit itu ke mulutmu, lalu tiup.”
Si adik menuruti perkataan kakaknya dan terlompat kaget saat suara nyaring keluar dari benda itu, si kakak terbahak. Adik meniup benda itu lebih keras, dan suara yang lebih nyaring kembali terdengar. Keduanya saling pandang, dan akhirnya tawa mereka meledak memecah kesunyian jalanan.
***
Word : 197
CERMIN tema : Terompet ( tanpa ada kata terompet )
banyak di sekitar kita yang beli terompet aja susah, hidup di dunia emang perlu banyak kesabaran untuk yang tidak beruntung 😀
selalu keren fiksinya 😀
tiap orang memang mempunyai rejeki yang berbeda …
Terharu baca cerita ini :”)
Bagi beberapa orang, bahagia bisa sesederhana itu…
Bahagia itu sederhana, ada dalam hati masing2 …
ah, terompet sekarang harganya mahal 🙂
rejekinya pedagang terompet, bakal laris manis menjelang tahun baru 🙂
Bahagia sekali ya menemukan terompet, jadi bisa ikut merasakan keseruan tahun baru seperti orang lain walaupun sedikit terlambat ya
Iya mbak, bendanya sederhana tapi buat mereka sungguh luar biasa ..
Setuju sama mba nina, ceritanya bagus dan bkin terharu … :”)
makasih sudah berkunjung ke sini 🙂
Tanpa beli mereka berdua bisa menikmati kebahagiaan, dan sebagian orang yang mengeluarkan uang tidak sedikit untuk membahagiakan diri malah tidak bahagia.
Betul, terkadang memang seperti itu ..
Kebahagiaan yg sederhana ya…. Ceritanya bagus 😀
Iya mbak, bahagia yang sederhana ..