Traveling

Melihat Kerajinan Tenun Desa Sukarara Lombok

 

Membaca berita-berita tentang MotoGP Mandalika akhir-akhir ini bikin aku teringat akan pantai Kuta Mandalika Lombok yang cantik. Aku baru sekali ke Lombok, tahun 2019 bersama suamiku, anak-anak dan teman suami + keluarganya. Waktu kami ke sana, suasananya sepiii jadi puas sekali menikmati keindahan pantai waktu itu. Duh jadi pengin nih traveling ke Lombok lagi, berkunjung ke tempat-tempat wisatanya, mencoba aneka kuliner Lombok dan membeli souvenirnya untuk oleh-oleh.

Waktu itu kami cuma 4 malam 5 hari di Lombok dan sepertinya masih kurang lama deh hahaha. Beberapa tempat makan yang ingin kami kunjungi ternyata tutup karena kami ke Lombok memang saat bulan puasa, beberapa hari menjelang Lebaran. Kami juga sempat mengunjungi 2 desa wisata yaitu desa Sade dan desa Sukarara tapi cuma sebentar karena keterbatasan waktu.

 

Melihat Kerajinan Tenun Desa Sukarara Lombok

Desa Sukarara merupakan salah satu daerah penghasil kerajinan tenun yang terkenal di Pulau Lombok. Desa Sukarara ini terletak di Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok. Kita bisa melihat rumah tradisional khas suku Sasak di desa ini.

Mayoritas wanita di desa Sukarara ini bermata pencaharian sebagai penenun. Ada tradisi, bagi gadis desa Sukarara ini, syarat jika akan menikah adalah wajib bisa menenun. Maka tidak heran jika sejak kecil para gadis ini sudah belajar bahkan banyak yang sudah pandai menenun. Kita juga bisa belajar menenun di sini loh jika mau, juga bisa melihat-lihat hasil tenun yang sudah jadi dan membelinya jika ingin bawa pulang buat oleh-oleh.

Alat tenun yang dipakai masih menggunakan alat tenun tradisional yang sederhana sekali, tidak menggunakan mesin. Takjub deh karena dengan alat tradisional dari kayu ini bisa menghasilkan berbagai macam kain tenun khas pulau Lombok yang indah dan menarik. Motif tenunnya bermacam-macam dan untuk mewarnai benang-benangnya masih menggunakan warna-warna alami.

 

Tulisan di spanduknya: Welcome to industri kerajinan PATUH – Traditional hand weaving revival natural colours – Produce songket weaving Sasak customs – Sasak cloth weaving all lombok handicraft

 

Kami masuk ke dalam dan melihat aneka kerajinan khas Lombok, selain kerajinan kain tenun, juga ada baju, tas, selendang, topi, peci dan pernak-pernik seperti gelang, kalung, gantungan kunci dll. Semuanya terlihat menarik.

Kerajinan tangan seperti ini patut dilestarikan, terutama kerajinan kain tenunnya. Semoga saja hasil kerajinan tangan desa Sukarara ini makin dikenal kalangan luas dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

 

 

Tak bisa dipungkiri, situasi pandemi seperti sekarang ini banyak berdampak pada perekonomian masyarakat. Tak sedikit UKM yang susah payah harus berjuang agar bisa bertahan, namun banyak pula bermunculan UKM yang baru merintis usahanya. Harapannya tentu saja semoga pelaku UKM ini bisa makin berkembang ke depannya, tentu prosesnya tidak mudah dan membutuhkan dukungan juga dari berbagai pihak.

 

JNE Dukung UKM

JNE sebagai perusahaan ekspres dan logistik nasional yang mengusung tagline “Connecting Happines” terus berkomitmen untuk bisa memberi manfaat bagi masyarakat luas. Salah satunya adalah tetap konsisten mendukung aktivitas UKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional.

Berbagai program dilaksanakan diantaranya kolaborasi bersama UKM lokal dan brand artisan ternama untuk meningkatkan daya saing dan daya jual agar UKM naik kelas, UKM Fulfillment Center yang diharapkan dapat mendorong kemajuan bisnis pelaku usaha terutama UKM, selain itu juga ada edukasi digital marketing dalam roadshow webinar JNE Ngajak Online di seluruh Indonesia.

Gak heran jika akhirnya JNE meraih penghargaan “Brand Pemberdaya UKM” Kategori Ekspedisi Logistik dari  Briefer – IGICO Advisory dan Rumah Perubahan. Tentunya ini hasil dari kerja keras seluruh lini perusahaan.

Apa itu “Brand Pemberdaya UKM” ? “Brand Pemberdaya UKM” adalah sebuah penghargaan yang didedikasikan khusus bagi perusahaan dari berbagai kategori hingga pemerintah daerah yang aktif dalam berkontribusi, mendukung dan memberdayakan UKM agar dapat menopang langsung ekosistem UKM demi kebangkitan ekonomi Indonesia.

 

 

Penghargaan ini diberikan oleh Prof Rhenald Khasali, Founder Rumah Perubahan kepada Presiden Direktur JNE, M. Feriadi Soeprapto pada tanggal 11 Maret 2022.

Ikut bangga ya dengan penghargaan yang diraih oleh JNE. Sukses terus untuk JNE, semoga dengan program-programnya bisa terus berbagi kebaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat luas.

 

 

25 Comments

  1. nurulrahma March 24, 2022
  2. Nurul Sufitri March 25, 2022
  3. Dennise Sihombing March 25, 2022
  4. Nanik Nara March 25, 2022
  5. Wiwied Widya March 25, 2022
  6. Wahyuindah March 26, 2022
  7. nchie hanie March 26, 2022
  8. Andiyani Achmad March 26, 2022
  9. gusti yeni March 26, 2022
  10. Nathalia DP March 26, 2022
  11. Okti Li March 26, 2022
  12. Suciarti Wahyuningtyas March 26, 2022
  13. Dian March 26, 2022
  14. Grandys March 26, 2022
  15. Antung Apriana March 26, 2022
  16. Witri March 26, 2022
  17. Sri Widiyastuti March 26, 2022
  18. lendyagassi March 27, 2022
  19. Dedew March 28, 2022
  20. fanny_dcatqueen March 29, 2022
  21. Meykke Santoso March 29, 2022
  22. Ainhy Edelweiss March 30, 2022
  23. Ugik Madyo March 31, 2022
  24. DailyRella March 31, 2022
  25. Gustyanita Pratiwi April 9, 2022

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.