Kontes

Gagal Menginjakkan Kaki di Kota Bandung

 

Bandung dengan julukannya Paris van Java ini merupakan salah satu kota di Indonesia yang sangat ingin kukunjungi. Bayanganku tentang Bandung adalah kotanya yang sejuk dan banyak kuliner enak di sana. Entah kapan bisa ke Bandung, sampai sekarang sih belum kesampaian.

Dulu waktu aku SMA, aku ingin kuliah di Bandung dan mendaftar melalui jalur PMDK. Bisa ditebak deh hasilnya, nggak keterima hiks. Eh si Mama malah lega karena aku nggak diterima. Bandung jauh, gimana dong nanti Mama kalo kangen, begitu kata Mama. Walaupun toh kalo aku keterima kuliah di Bandung saat itu, Mama juga nggak akan melarang. Jadilah kuliah di Bandung hanyalah impian saja yang tak pernah terwujud. Hhhmm tapi kalo dulu aku kuliahnya di Bandung, mungkin nggak ketemu dengan suamiku dong hahaha.

Ngomongin kota Bandung, sebenarnya setengah tahun lalu, hampir saja aku menginjakkan kaki ke Bandung, tetapi akhirnya gagal. Ceritanya nih, ada temen suami yang tiba-tiba nelpon suami kala itu, sebut saja dia Adi. Kantor tempat Adi kerja dapat kesempatan pergi ke Bandung gratis, hadiah dari Perusahaan Semen karena omzet target tercapai. Nah ada beberapa toko lainnya yang juga mendapat hadiah jalan-jalan ke Bandung ini, seingatku sih selama 2 malam 3 hari. Berhubung keberangkatan ada di hari kerja, beberapa toko agak ragu-rau untuk ikut. Akhirnya beberapa toko itu hendak menjual hadiahnya dengan harga 1.5 juta per orang. Mereka minta bantuan Adi untuk mencari pembeli.

Adi ini menawarkan ke suamiku, mau nggak ke Bandung dengan biaya segitu. Nah waktu itu suamiku mengajak aku. Aku nggak bisa langsung menjawab saat itu, pikir-pikir dulu, biasalah apa lagi yang dipikirkan kalo bukan anak-anak. Mama nggak tegaan sepertiku ini memang kepikiran kalo harus ninggalin anak-anak di rumah.

Kota Bandung terus membayang di pikiranku. Akhirnya karena begitu inginnya pergi ke Bandung, aku bilang iya ke suami. Apalagi kalau dihitung-hitung, harga 1,5 juta per orang termasuk murah untuk 3 hari pergi ke sana, sudah termasuk biaya pesawat terbang Garuda 4 kali perjalanan (Jember – Surabaya, Surabaya – Bandung dan pulangnya  Bandung – Surabaya, Surabaya – Jember), sudah termasuk juga biaya hotel, pergi ke Trans Studio dan mencoba aneka kuliner Bandung. Rencana kami, anak-anak nanti akan tinggal dengan kakek neneknya.

Itu sudah 3 hari kemudian sejak suamiku mendapat telpon dari Adi dan bilang pikir-pikir dulu. Suami kemudian menelponnya, tapi ternyata toko-toko yang awalnya minta dibantu jualkan hadiahnya itu sudah memutuskan untuk berangkat saja, jadi hadiahnya nggak jadi dijual.

Ya, sudahlah, gagal deh jalan-jalan ke Bandung dengan harga murah. Eh 4 hari sebelum keberangkatan, Adi nelpon lagi dan mengatakan kalau 4 toko itu mau menjuala hadiahnya dan kini dinaikkan jadi 2 juta per orang. Sempat berpikir lagi, kok naik 500 ribu? Tapi akhirnya suamiku bilang mau ke temannya tadi.

Bayangan kota Bandung sudah menari-nari di kepalaku. Sebentar lagi, aku akan menginjak kota Bandung, pikirku. Kami menunggu kepastian dari Adi yang masih menghubungi toko-toko tadi. Apa yang terjadi? Toko-toko tadi sekali lagi membatalkan keputusannya untuk menjual hadiahnya tersebut. Mereka mau pake sendiri saja, katanya.

Dulu katanya dijual eh dibatalkan, sekarang juga seperti itu, dijual dibatalkan lagi pada saat kami sudah bersedia dan sepakat dengan biayanya. Rupanya toko-toko itu juga lagi puyeng mikirin berangkat nggak, berangkat nggak hihi. Kalau berangkat kan mereka harus tutup toko, tapi kalau tidak berangkat ya sayang dengan hadiahnya. Kapan lagi bisa berangkat jalan-jalan ke Bandung gratis. Dan rupanya mereka akhirnya memutuskan untuk berangkat saja ke Bandung.

Kami jelas kecewa dong. Sudah kebayang kan berangkat ke Bandung, eh akhirnya gagal. Kalau saja saat Adi nelpon di hari pertama itu, kami langsung bilang iya, mungkin ceritanya bakal lain. Yah sudahlah mungkin memang belum saatnya nih pergi ke Bandung. Padahal sudah selangkah lagi menginjakkan kaki di kota Bandung.

Akhir-akhir ini mulai terbayang kota Bandung lagi. Gara-garanya nih mbak Nia Haryanto membuat postingan tentang martabak tropica, martabak enak di Bandung. Nah langsung deh ngiler liat foto-foto martabak manis ini. Toppingnya yang beraneka macam itu menggoda banget untuk dicobain. Apalagi Pak Bondan sudah nyobain dan bilang mak nyuss. Duh, mbak Nia tanggung jawab nih bikin aku ngiler hahaha.

 

Martabak TropicaMartabak Tropica

Sumber foto IG Kedai Martabak Tropica: https://www.instagram.com/p/BAcO_o1LpDm/

 

Sementara ini aku belum bisa pergi ke sana. Jadi sekarang cukup dipuasin aja deh makan makanan ala Bandung yang ada di Jember ini. Beberapa diantaranya adalah : Siomay khas Bandung, Roti Bakar Bandung, Bubur Ayam khas Bandung dan Surabi khas Bandung.

Bubur ayam khas Bandung ini isiannya adalah bubur, potongan cakwe, suwiran ayam, irisan telur pindang, kacang kedelai goreng, emping, kerupuk, bawang goreng, dan seledri. Yang jualan bubur ayam khas Bandung ini memang asalnya dari kota Bandung sana. Orangnya ramah dan kalo ngomong logatnya lain deh dengan logat orang Jawa Timuran. Unik juga denger logat orang Bandung hehehe.

 

Bubur ayam Bandung

Bubur Ayam Bandung

Sumber foto: http://tempatwisatadibandung.info/bubur-ayam-bandung-terkenal-enak/

 

Surabi khas Bandung yang ada di jember ini namanya Pappa Surabi. Spanduknya tertulis surabi khas Bandung. Dari sebutannya saja sudah beda. Yang biasa kami makan biasanya serabi dengan santan, yang ini namanya surabi. Pertama kali nyoba rada kaget juga, yah ampun ukurannya gede dan banyak pilihan sausnya juga. Makan satu aja sudah kenyang. Ada 2 jenis surabi, yaitu surabi asin dan surabi manis. Kok jadi keinget dengan martabak yah, ada martabak asin dan martabak manis. Nah, yang terkenal di Pappa Surabi adalah surabi duriannya. Penasaran juga dengan surabi oncom, tapi belum pernah nyobain.

 

Surabi Bandung

Surabi terkenal di Bandung.

Sumber foto: http://www.rajatourbandung.com/surabi-haneut-bandung-yang-sangat-nikmat/

 

Pappa Surabi Jember

Surabi khas Bandung yang ada di Jember

 

Pingin ngerasain semua makanan khas Bandung ini langsung di kota Bandung sendiri. Pasti sensasinya lain dong, lebih cetar gitu 😀

Semoga bisa kesampaian deh suatu saat pergi ke Bandung bersama keluarga, main ke Trans Studio, pergi ke Observatorium Bosscha dan mencicip aneka kuliner enak di Bandung sana. Doain ya.

 

Tulisan ini diikutkan dalam niaharyanto1stgiveaway : The Unforgettable Bandung

 

Banner-GA1

 

21 Comments

  1. Euisry Noor February 29, 2016
    • Lianny March 1, 2016
  2. khairiah February 29, 2016
    • Lianny March 1, 2016
  3. Lidya March 1, 2016
    • Lianny March 1, 2016
  4. Nunung Yuni A March 1, 2016
    • Lianny March 2, 2016
  5. kholis March 2, 2016
    • Lianny March 2, 2016
  6. Noe March 2, 2016
    • Lianny March 2, 2016
  7. Prih March 4, 2016
    • Lianny March 5, 2016
  8. Dwi Puspita March 5, 2016
    • Lianny March 5, 2016
  9. macan March 14, 2016
    • Lianny March 14, 2016
  10. Vinz Prasetyo April 8, 2016
    • Lianny April 10, 2016
  11. Babang Travengler October 27, 2016

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.