Aku benci kemacetan!
Menatap deretan mobil di depanku membuat perasaanku bercampur aduk. Mobil merayap perlahan seperti semut. Suara klakson bersahutan memekakkan telinga, membuat hatiku bertambah gila.
Terbayang di benakku, beberapa bulan lalu, saat aku dan ibu terjebak macet.
“Mayang, sudah berapa lama kita terjebak macet ini?” Ibuku mulai mengeluh.
“Sudah hampir satu jam. Sabar ya, Bu.”
“Duh, perut Ibu kok tiba-tiba mules. Bagaimana ini?”
“Sebentar lagi juga jalanan lancar. Ibu tahan dulu ya,” aku mencoba menenangkan ibu.
Tiga puluh menit berlalu. Mobil hanya bisa melaju ke depan beberapa meter saja.
“Ibu sudah tak tahan lagi, mau buang air besar. Ibu turun saja ya?” Ibu meringis memegang perutnya.
“Apa? Ibu mau kemana?”
“Ibu ingat, di jalan ini kan ada pom bensin di depan sana. Ibu mau kesana saja. Untung mobil ini jalurnya di pinggir, jadi bisa gampang kan turunnya.”
“Jangan, Bu. Paling juga sepuluh menit lagi bisa sampai di pom depan sana.”
“Ibu sudah tak tahan! Kamu mau Ibu buang air besar di mobil!” teriak ibu marah, bergegas turun tanpa sempat kucegah.
Ibu, kenapa kau begitu keras kepala?
Brak!
Aku hanya bisa terpaku melihat tubuh ibu terbanting di jalanan itu.
Sejak itu, aku benci kemacetan!
word : 195
waduuuuh….jadi Ibunya meninggal kecelakaan atau diculik mba?
“sad ending 🙁
Coba kita tanya langsung pada ibu. kemana dia waktu itu? #eh
ato pom bensin ato ibu yang misterius?
bertanya2 ibunya kemana?
a. meninggal
b. diculik
c. kabur
d. semuanya benar
mana jawaban yg tepat mba liany? 🙂
He he .. menjawab pertanyaan : Ronald, Alex Randy dan Fatwaningrum :
Sesampai aku di pom untuk njemput si ibu, ternyata ibu nggak ada. Ibu hilang.
Kemana si ibu? Lha itu bisa dikembangkan sendiri 2 deh 🙂
ibunya hilang? atau nyasar? 🙁
hihihi… ibu hilang misterius….
Jawaban versi saya: Ibu berlari dengan terburu-buru ke pom bensin karena saking mulesnya perut. abis itu brakkk.. gak jadi pup deh..
Saya juga pernah kaya si AKu ni saat macet 😀
BTW endingnya membingungkan sih, mbak.. KEmana Ibunya?
salam Mbak
nah lho…si ibu sepertinya diculik UFO *ups* heuheuheu
Kalimat terakhir terdahulu:
Karena sejak saat itulah aku tak pernah bertemu ibu lagi. Ibu tak pernah kembali. –> ternyata bikin bingung pembaca 🙂
Jadinya kuubah ending ceritanya, semoga tidak membuat bingung pembaca lagi 🙂
Serem banget bayangin endingnya..
Kebelet dan terbanting dijalanan.. Itu jadinya kayak apa coba… Sereeemm
nggak usah dibayangin deh mbak 🙂
Naah, kalo pas saya baca endingnya udah jelas, malah bingung liat komen yg lain 😀
Kalimat terakhir udah diedit mbak biar jelas endingnya. Komen2 yg lain itu saat belum diedit 🙂
Yang saya baca kayanya udah versi editan akhir ya? Lebih mulus bacanya dan endingnya udah ketebak sejak dia benci macet dan dihubungkan penggambaran sifat ibunya yang susah dicegah kemauannya.
Tapi ceritanya bagus, meski endingnya sedih.. 🙁
Yup, yg diedit cuma kalimat terakhir saja, lainnya sama persis 🙂
Ini sudah diedit yah?
Saya paham ceritanya dari endingnya yang ini…
>> Brak!
Aku hanya bisa terpaku melihat tubuh ibu terbanting di jalanan itu.
Betul mbak 🙂
Wah saya telat baca berati :D, nice mba. Tapi kasian ibunya kok ndak sip cara meninggalnya #eh btw abis kebanting langsung ninggal ato masuk RS ya? hehehee 😀
iya ya, klo aku pilih yg sip aja, beristirahat dengan damai #eh memang klo meninggal bisa pilih2 yaaa 🙂
ini sudah diedit ya, mbak? bagus kok hasil editannya, sesuai 🙂
btw, blognya cantik 🙂
makasih mbak 🙂
aku juga ga suka macet 😆 emosi jiwa.
Sama 🙂
macet adalah ujian kesabaran tersendiri *OOT*