Aku mematut-matut diri di depan kaca. Merapikan hem berwarna hijau cerah yang kubeli kemarin. Setelah merasa cukup puas dengan penampilanku, aku bergegas keluar rumah dan segera menaiki sepeda motor butut yang selalu setia menemani kemanapun aku pergi.
Jalanan hari itu ramai sekali, sudah hampir setengah jam aku terjebak kemacetan. Aku menyesali diriku sendiri kenapa tidak berangkat lebih pagi tadi. Hari ini adalah hari pertamaku bekerja, tentu saja aku tidak boleh datang terlambat, aku tidak boleh meninggalkan kesan buruk di hari pertama ini. Tapi jalanan rupanya tidak bersahabat denganku.
Tinggal dua menit lagi! Aku segera memacu sepeda motorku lebih cepat, masuk ke halaman parkir kantor. Setengah berlari aku meninggalkan halaman parkir itu, dan ….. brukkk!!
Aku menubruk seseorang hingga tasnya terjatuh. Seraut wajah kesal seorang wanita segera menyambutku. Seorang wanita cantik dengan baju stelan berwarna coklat muda, kelihatan tetap menarik meski sedang marah.
“Hey … kalau jalan lihat-lihat dong, main tubruk saja!” sentaknya.
“Aduh … maaf ya, aku sudah telat nih… maaf,” kataku dengan cepat. Tanpa memperdulikan wanita tadi aku segera melanjutkan langkahku kembali.
“Hey .. tunggu dulu!”wanita itu berteriak kepadaku.
“Apa boleh buat, aku sudah telat, sudah tak sempat lagi mengambilkan tas itu …,”kataku dalam hati.
* Image by Google *
“Gawat!”
Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!
Aku melirik jam di tangan, sudah lewat 3 menit! Kupercepat lariku, walaupun tahu bahwa itu hanyalah usaha sia-sia. Aku sudah telat!
“Tidak apa-apa,” kataku menenangkan hati. Aku mulai memasuki ruangan dan mengetuk pintu. Seketika semua mata di dalam ruangan ini melihat ke arahku. Hampir semua orang yang ada di ruangan itu memandang aneh diriku.
“Maklumlah aku kan pegawai baru disini, jadi mereka kan belum mengenalku,” batinku menenangkan diri. Pak Tio yang mewawancaraiku saat aku melamar pekerjaaan menegurku,“Kenapa terlambat?”
“Maaf, Pak … jalanan macet.”
“Lain kali jangan terlambat lagi, usahakan datang lebih pagi. Mengerti?”
“Mengerti, Pak.”
Pak Tio segera menunjukkan tempat kerjaku. Hhhhh… aku menghela nafas lega dan bersiap memulai pekerjaaanku dengan bersemangat.
Tiba-tiba semua rekan kerjaku berdiri dari kursinya, tinggal aku yang bingung sendiri.
“Ssttt… berdiri. Direktur datang tuh, kadang-kadang beliau memang menengok ruangan ini dan mengecek sendiri pekerjaan para pegawai. Memang tidak setiap hari sih … Ayo cepat berdiri,” bisik rekan kerja yang paling dekat dengan tempatku.
Aku segera berdiri …. dan jantungku berdetak dengan kerasnya. Sepasang mata sedang memandangku dengan tajam, mata dari seorang wanita cantik yang mengenakan baju setelan berwarna coklat muda. Wanita itu kelihatan tetap menarik meski sedang marah.
Keringat segera mengalir deras membasahi wajahku, tiba-tiba aku merasa badanku terasa lemas tak bertenaga …semangatku menguap entah kemana ….
hayoo loh hehe ide bagus mak.. keren
tapi itu menubruk bener ya ? hihi
hayo lohhh hayo lohhhhh 😆 hahahahaha.. kasian si “aku” …
Salam kenal mak..
Bagus mak ceritanya, tapi untuk tanda baca pada dialog perlu sedikit pembenahan. Maaf yaa 🙂
bu direktur ternyata yang di tubruk, bikin lemes beneran deh…
@Hana : iya, menabrak maksudnya hi hi ..
@Diah: Salam kenal juga …
Makasih buat koreksinya,udh kubenerin. Iya, mestinya koma dulu baru petik ya mak..
@ Carra: Si “aku” lagi apes .. 😀
@ Diah : He eh … padahal baru hari pertama kerja ..
o lala…ternyata…si bos haduh…lemes dah…nyesel selalu dibelakang ya mak, keren idenya mak…:-)
hihihi.. mampus deh..
sukaaa mba 🙂
Hayyayaya… direkturnya si wanita itu toh? yo wes Le, terima nasip yak, hihihi. ceritanya mengalir mak 🙂
huahahhahah nabrak bu direktur tadi ya.. lanjutin maak ceritanya, bisa kayak di ftv nih. ntar si bu direkturnya jatuh cintas ama si “aku” wkwkkwk
wkwkwk… setuju sama komen mak isti… 😀
baguus ceritanya…
Nah loh,…harus blg apa tuh ? ternyata wanita yg ditubruk td sang direktur deh ^^
hihi.. baru jd anak baru udah langsung “dikenal” sm bu direktur 😀
@ Nunung : Klo sdh tau di depan, ndak ada yg namanya penyesalan ya mak .. 🙂
@ Nathalia : iya mak, sudah lemes tuh si “aku” …
@ Istiadzah dan @ kartika : wah baru nyadar klo ceritanya bisa seperti di ftv klo diterusin seperti kata mak Isti ..
@ Irma : Sampai tidak bisa ngomong tuh mak 🙂
@ Mira : Iya, direkturnya si wanita itu. Pasrah deh terima nasib …
@ Myra : Langsung disidang ya mak hi hi ..
Hayooooooo…!
Bagus idenya mba… 😀
sip!
Duh, ternyataa..big bos, gak tanggung2 direktur loh..wess pasrah, bagus2 Mbak 🙂
@ rinibee : hayooo kenapa mak ?? 😀
@ latree : ini komen tersingkat yg pernah kuterima .. 🙂
@ helda : iya, si aku pasrah dah terima nasib.
haha seru mbak
duhhhh nasib… nasib… menunggu di pecat aja 🙂
bagusssssss makkkkk
@erlinda : makasih mak ..
@ mira aqila : aku tinggal terima nasib mak … kali2 aja si direktur malah tertarik sama aku 😀
Haha,kasian si aku. Rasa2nya bakal jadi cinlok
Bisa jadi tuh mbak hihi 😀