Sudah jam 12 malam, tapi mataku ini tak jua mau terpejam.
Malam ini rasanya agak aneh, mungkin karena aku tak biasa tidur sendirian.
Sial! Kenapa pula si Ratih itu harus menginap di kost adiknya? Dia kan tau kalau aku ini sangat penakut.
Teman-teman kost sangat sering menggodaku.
“Nia, kok mau sih ditempatkan di kamar lantai dua ini? Apa nggak takut kalau ada perampok yang naik pohon mangga, lalu melompat ke teras kamarmu malam-malam?”
“Nia, kalau mau tidur, jangan lupa kunci pintu yang mengarah ke teras kamar lho. Nanti kalau ada tamu tak diundang gimana?”
Aku biasanya cuma tersenyum. Tenang, kan ada teman sekamarku, Ratih.
Sekarang aku sendirian.
Tiba-tiba aku mendengar suara aneh dari arah teras di depan kamar. Aku mempertajam pendengaranku. Suara berisik di luar kamarku kian menjadi – jadi.
Apa mungkin itu perampok? Atau malah hantu? Hiiyyy. Aku bergidik ngeri.
Aku terlompat kaget ketika samar-samar aku mendengar ada yang mengetuk pintu kamarku dari arah teras. Dengan perasaan takut, aku mendekati pintu itu dan membukanya dengan hati-hati.
Tak ada siapa-siapa.
Aku melangkah maju dan pandangan kuedarkan ke sekeliling teras.
Aku terbelalak kaget, berbalik dan hendak menutup pintu itu kembali.
Tapi terlambat, ada yang menarik tubuhku kembali ke arah teras, sampai jatuh terduduk.
Dari atas, sesuatu mengenai kepalaku.
“Aaaaaahhhhhhhhh!!”
Kepala dan seluruh tubuhku sekarang sudah basah kuyub.
“Happy birthday Niaaa, ha .. ha… !”
Byuuurr! Byuuurr!
Beberapa teman kost ternyata sembunyi di balik pintu sambil memegang ember berisi air. Sebagian sembunyi di pojokan teras kamar, termasuk..
“Ratih!! Ini pasti idemu, awas yaa !!!” Ratih tertawa – tawa.
Malam itu, teman kostku sukses ngerjain aku.
nice idea mbak…btw, betul kata mbak Na…:-)
makasih mbak Nunung 🙂
kirainnn benerann,
sipp 😀
🙂
Hahaha.. Dikerjain pas ultah ya? tega bener diguyur malem-malem..
Iya, tega banget tuh teman kostnya, ngerjain orang malem2. Tapi akhirnya mereka juga yg membersihkan lantainya 🙂
pasti dingin gtu ya? brr
iya Jiah, dingin :))
iya, kalimat2 di bagian akhir bisa dipangkas ya mbak. Makasih 🙂
lucu. tapi bagian akhir ini:
Gemes banget, tapi melihat wajah-wajah ceria di depanku, rasa kesalku berubah menjadi haru. Mereka ingat hari ulang tahunku.
Jadilah tengah malam itu, aku terpaksa keramas dan mandi sambil menggigil kedinginan. Teman kostku sukses ngerjain aku.
Tapi mereka semua terpaksa kerja bakti mengepel lantai teras kamarku yang basah, sebelum ketahuan ibu kost. Rasain!
mending dibuang saja. iya, pemborosan sebanyak itu tidak perlu. ini flash fiction, tidak perlu penjelasan semacam itu.
he he, setelah kubaca ulang memang bagian itu mau kupangkas, sudah kuedit ulang. Makasih mbak 🙂
yang kubaca sekarang udah diedit 😀 … looks better!
Yup, lebih ringkas skrg. Makasih 🙂
Ternyata surprise ya,,selamat deh,dapat guyuran air di malam hari hehe…