Mendampingi anak saat belajar itu terkadang membuat capek, tapi terkadang juga membuat aku lebih fresh. Kok bisa? Iya, capek timbul kalau ada suatu yang tidak dimengerti anak trus sudah dijelaskan berulang kali, anaknya masih bingung juga. Nah, fresh nya itu kalau ada sesuatu hal yang bikin aku tertawa geli.
Β
Credit
Seperti beberapa waktu lalu, saat aku mendampingi anakku yang sedang belajar karena besoknya ada ulangan bahasa Indonesia.
“Ma, ini maksudnya apa sih, nggak ngerti deh, ” tanya anakku sambil menunjuk sebuah kalimat di bukunya.
Kita tidak boleh pandang bulu dalam memilih teman.
Aku menjelaskan,”Oh itu artinya, kita harus berteman dengan siapa saja. Dalam berteman kita tidak boleh pilih-pilih. Misalnya kita hanya mau berteman dengan teman kita yang kaya saja, atau teman yang pintar saja. Itu tidak boleh.”
“Ooohh gitu ya,” anakku mengangguk-angguk.
“Lha tadi kamu mikirnya bagaimana. Bulu yang sebenernya gitu, bulu yang ada di tubuh? Yang ada di tangan dan kaki kita?” Aku menahan tawa.
Anakku tersenyum malu-malu.
“Tadi kan masih nggak ngerti,” katanya polos.
Akhirnya kita tertawa bersama-sama.
Arti-arti kiasan seperti ini yang biasanya belum dipahami oleh anakku.
Suatu ketika dia menunjukkan bukunya lagi karena tidak tahu jawabannya.
Petani memeras keringat untuk menghasilkan …
Dipikirnya memeras keringat dalam kalimat itu adalah keringat yang keluar dari tubuh petani itu benar-benar diperas *Gubrak*
Ketidak mengertian si anak tidak boleh sih ditertawakan, terkadang aku cuma menahan tawa dalam hatiku saja. Tapi kalau sudah tidak kuat menahan, ya keluar deh tertawanya. Biasanya anakku ikutan tertawa juga akhirnya.
Hal-hal lucu itulah yang bisa membuat pikiranku menjadi fresh lagi.Β Suatu saat kalau anakku teringat kejadian ini, pasti dia akan tersenyum-senyum sendiri.
Mendampingi anak belajar selain ada kedekatan fisik, juga ada kedekatan emosi antara orang tua dan anak.Β Seringkali karena kerepotan orang tua maka mereka tidak sempat lagi untuk mendampingi anaknya belajar, karena itulah banyak bertebaran les privat sekarang ini.
Bagiku pribadi, selama aku masih bisa mendampingi anak-anakku belajar, dengan senang hati aku akan mendampingi mereka. Biasanya anak sangat memerlukan pendampingan saat baru masuk sekolah taman kanak-kanak dan awal-awal masuk sekolah dasar. Suatu saat, saat mereka sudah bertambah besar dan bertambah mandiri, mereka sudah tidak memerlukan pendampinganku lagi.
Saat mereka sudah mandiri dalam belajar, aku masih bisa mendampingi mereka dalam bentuk yang lain. Seperti : menyiapkan minuman dan makanan kecil pendamping mereka belajar. Pengalaman pribadiku sih, kalau sudah lama belajar, perut kok menjadi lapar ya? Bener nggak sih?
Selamat mendampingi anak-anak belajar …




Anakku baru mau masuk TK, niat dari sekarang untuk lebih giat nemenin dia belajar π
Wah lagi lucu2nya, mau masuk tk. Masa2 ini memang anak memerlukan pendampingan lebih mbak ..
anak memang sumber kita belajar Mak.
betul, orang tua justru banyak belajar dari anak π
ketika anak2 bertanya ttg kiasan, sy juga bbrp kali ngikik. Bukan utu ngeledek, tp emang lucu. Dan anak2 sy juga akhirnya ikut tertawa
Iya mbak Myra, ketawa memang bukan untuk mengejek ya, tapi emang lucu sih. Kita waktu kecil dulu mungkin juga seperti itu, masih nggak ngerti π
Betul banget mbak. Belajar sama anak bisa mendekatkan kita dengan mereka.
Iya mbak NIken, ada kedekatan fisik dan emosi antar ortu dan anak jadinya.
hihihi…saya juga suka menemani anak2 belajar, terkadang bukan menemani sih, tapi sering jadi gurunya juga, suka ditanyain ini dan itu, dan suka tertawa ngakak bersama, lucu sih hihihi
Jadi pendamping sekaligus guru ya he he.. sama. Tapi beranjak besar, anakku maunya belajar sendiri aja π
Benar sekali. Orang tua memang sebaiknya mendampingi sang anak belajar baik belajar dari pelajarannya di Sekolah atau malah belajar dari alam sekitarnya. Asal jangan belajarnya dari TV dan TV sebagai “gurunya”. Saya selalu melarang anak anak saya terlalu lama di depan TV
Terlalu lama di depan tv juga nggak baik ya, apalagi kalau yg ditonton bukan diperuntukkan bagi anak-anak.
celoteh anak yg lugu terkadang lucu menggelitik ya
he he iya, lucu memang π
Justru orang tua yang sering belajar dari anak, hehehe
Benar, banyak hal yang justru banyak dipelajari dari sang anak.
bener mak, klo banyak mikir perut pun laper…”semga bisa mencontoh mak lianny mendampingi anak belajar setiap saat”