Mama mertuaku baik dan murah senyum. Saat pertama kali mau diperkenalkan oleh suami (waktu itu masih pacaran) aku deg-deg an banget, tapi begitu bertemu semua kekhawatiran sirna. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya, mama ramah sekali dan membuatku merasa nyaman. Bahkan waktu itu diminta makan malam bersama. Aku masih ingat masakan sederhana yang dimasak mama waktu itu, tumis labu siam dan telur dadar. Ditambah gorengan kerupuk belinjo udang yang manis. Masakannya enak lho, aku suka. Jadi kalau sekarang aku masak tumis labu siam dan telur dadar aku suka teringat pertemuan pertamaku dengan mama.
Aku juga masih ingat, bagaimana mama sibuk membuatkanku tim ayam setelah aku melahirkan putri pertamaku, cucu mama yang pertama. Tangan mama malah terkena pecahan botol dan terpaksa dijahit. Mama tak mengeluh dan tak mengaduh sakit sama sekali. Yah, cuma karena ingin memasak untukku, mama jadi terluka.
Mama mertuaku memang pintar masak, semua masakannya terasa enak dan pas buatku. Sekarang mama nggak tiap hari masak, tapi setiap cucunya berulang tahun, mama selalu menyempatkan untuk memasak aneka masakan, yang tidak pernah ketinggalan adalah mie goreng.
Masakan yang pengin kupelajari dari mama adalah membuat bakwan, enak sekali kalau bisa membuat bakwan sendiri karena bakwan adalah salah satu kesukaan anak-anakku. Bakwan buatan mama nggak perlu pakai pengenyal, pengembang dan sejenisnya itu, tapi rasanya tetap enak.
*Mama selalu masak saat cucunya ultah, mie goreng pasti selalu ada *
Aku termasuk seorang ibu yang khawatir banget kalo ninggalin anak-anak. Jadi saat ada kondisi yang membuatku nginap di luar kota bersama suami dan terpaksa meninggalkan anak-anak, kemana lagi kami akan datang dan meminta tolong titip anak-anak kalau bukan pada mama. Rasanya paling sreg dan nyaman kalau anak-anak berada di tangan mama.
Mama mertuaku seorang yang luar biasa dan serba bisa menurutku. Suamiku pasti sangat bangga terhadap mama. Penampilan mama sederhana, bicaranya selalu terus terang dan tak pernah menyimpan kemarahan dalam waktu lama. Sumringah, itu yang membuat wajah mama terlihat lebih muda dari umurnya.
Mama tersayang, doakan semoga aku bisa menjadi wanita yang luar biasa sepertimu, bisa menjadi seorang isteri yang baik buat suami dan menjadi mama yang baik buat anak-anakku.
Makasih ya Ma, sudah melahirkan lelaki yang kini menjadi suamiku. Semoga Mama bahagia dan selalu sehat. Aku berharap, jika kami ada rezeki, suatu saat kita bisa berlibur bersama ke tempat yang Mama inginkan. Semoga kami masih diberi kesempatan untuk membahagiakanmu, Ma.
– 21 April 2015 –
Selamat Hari Kartini!
amiiin… semoga doanya dikabulkan π
amin. Makasih π
toos ya mbaak, sama-sama punya mamah mertua yang pinter memasak….woooow π
haha, TOSSS!! π
amin…
semoga dikabulkan.
baca postingan ini jadi ingat ibu saya yang suka cerita belajar masak dari alm. nenek -ibunya ayah- waktu baru nikah π
amin. Makasih.
Dulu waktu baru nikah, aku cuma bisa masak sayur yang ditumis saja haha π
Semoga beliau sehat selalu, aamiin.
amin. Makasih doanya
perhatian sekali ya mama mertuanya, mau memasakkan buat menantu dan cucu
Iya, kalau anak-anak ulang tahun dan tahun baru biasanya Mama masak khusus π
Salam buat mama mertuanya ya mbak π
iya Mel π
Senangnya. Sejak nikah aku sudah nggak punya ibu mertua π
Oh sejak nikah ya?
Kalo anak2 sudah dewasa, mak Lusi yang akan jadi ibu mertua
Alhamdulillah.. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan ya, Mbak.. Aamiiiin..
amin. Makasih doanya π
Senangnya punya mama mertua jago masak..
Iya π Makasih kunjungannya
Senang ya mak Lianny kalo dapet mertua yang baik. Jago masak, pula!
Iya mak Tanti π